Teater Cebong IBN Tegal menyelenggarakan Pentas Perdana Selasa, 25 Agustus 2020. Acara dibuka dengan penampilan musik yang dibawakan Selayu Band dilanjutkan dengan tarian yang ditampilkan oleh Teater Satire, sambutan oleh lurah Cebong periode 2019/2020, kemudian simbolik pergantian lurah untuk periode 2020/2021.
Pada acara tersebut menampilkan banyak karya, penonton yang hadir turut serta menikmati acara tersebut. Karya tersebut ditampilkan oleh beberapa mahasiswa yang memiliki bakat sesuai dengan bidangnya, salah satunya yaitu dari ShalMusic. Setelah acara tersebut dilanjutkan dengan hiburan-hiburan, dan sambutan dari Menteri dalam negeri, Arwani.
Memasuki acara inti, inilah moment yang paling ditunggu bagi penonton maupun penyelenggara. Yaitu Pentas Perdana 2020 dengan tajuk “Kain Putih”.
Pementasan ini mengisahkan tentang kehidupan seorang pemuda dan pemudi dengan problematika hidupnya. Adegan diawali dengan seorang ibu yang sedang menimang anaknya. Kemudian datang suaminya dan terjadi pertengkaran. Sang suami mempermasalahkan dan menyesalkan masa lalu dari sang istri, karena istrinya sudah tidak gadis. Ia menganggap bahwa anak tersebut bukanlah anak darinya.
Pertengkaran terus terjadi hari demi harinya hingga sang anak berangsur dewasa. Kehidupan keluarganya jauh dari kata harmonis. Birunya kasih sayang dan marahnya kemarahan selalu bergelimang dalam keseharian Deny, anaknya. Hal itu tentu menyebabkan ia terlalu tertekan dan merasa tidak nyaman dengan kehidupannya. Hingga saat anaknya duduk di bangku SMA, ia jatuh cinta kepada teman SMA nya, Asih. Asih adalah gadis cantik, namun sayang, ia mengakui dirinya sudah tak gadis lagi di hadapan Deny. Ia hampir melakukan hal yang sama seperti ayah ibunya dulu, hingga ayahnya mengetahui hal tersebut. Amarah pun terjadi dan memuncak saat itu juga diikuti dengan kekerasan fisik. Ayah ibunya meninggal hingga sang anak merasa hidup sangat berantakan, lalu hal itu menyebabkan sang anak gila, tak berapa lama kemudian sang anak meninggal dunia.
Pementasan tersebut tentunya memberikan edukasi bagi para penonton, maupun penyelenggara sekalian, edukasi yang baik untuk saling menjaga dan tidak melakukan hal-hal yang telah digambarkan tersebut. Dalam pementasan dan sebuah acara tentunya terdapat banyak kelebihan dan kekurangan, hal tersebut lumrah adanya. Jadi kritik dan saranpun harus ada dan diterima.
Oleh: Assyifa Suryani