Profesionalisme Guru MI dalam Perspektif Psikologis Anak Era Pandemi COVID-19 “Seminar Pendidikan”
Rabu, 27 Januari 2021 HMPS PGMI IBN Tegal menyelenggarakan
sebuah seminar pendidikan tentang Profesionalisme Guru MI dalam Perspektif
Psikologis Anak Era Pandemi COVID-19, acara dibuka pukul 09.00 oleh Kaprodi PGMI, Miftakhul Ulum, dilanjut dengan sambutan-sambutan dan berakhir pukul 12.00. Seminar dihadiri dan diisi oleh 2 narasumber,
yaitu Khotibul Iman selaku Dosen PGMI dan Andhika Arif Maulana selaku
Psikolog Klinis RSUD Soesilo dan RS Suradadi. Adapun sajian tema dari narasumber meliputi, Khotibul Iman
dengan tema Profesionalisme Guru dan
Andhika Arif Maulana, Psikolog Anak.
Untuk peserta seminar sendiri ada 19 orang yang kebanyakan dari prodi PGMI IBN, namun terdapat peserta dari luar kampus yaitu dari Stikes Bhamada Slawi. Dengan adanya situasi pandemi seperti ini, para peserta dan panitia pun menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Pemateri pertama menuturkan bahwa sebelum kita turun ke
dalam dunia keguruan, kita harus berfikir terlebih dahulu, dan sebagai guru
kita harus mengerti bahwa psikologi anak itu berbeda-beda.
Pemateri dua banyak menyampaikan materi seperti kondisi
anak dan remaja di era pandemi saat ini, 4 masalah yang dialaminya yaitu
masalah emosional, pertemanan, kenakalan dan hiperaktifitas. Gejala trauma dan
masih banyak materi yang berhubungan dengan psikologi anak, serta tambahan pengalaman atau sharing mengenai tema tersebut.
Dokumenter LPM Tanpa Titik
Hanifah selaku ketua panitia menjelaskan tujuan dari tema ini adalah karna satu, basic kami PGMI
ya otomatis aspek yang kita pelajari kan adalah subjeknya, yaitu siswa atau anak itu sendiri. Maka dengan keadaan pandemi seperti ini pastinya banyak
kegelisahan yang dirasakan baik itu oleh pendidik maupun orang tua,
sehingga dalam kegiatan ini harapannya bisa menjadi solusi bersama baik untuk
teman-teman yang sudah mengajar maupun yang belum mengajar, yang sudah mengajar
bisa langsung mengimplementasikan dan yang belum mengajar bisa menjadi
referensi untuk mengajar agar guru bisa memahami siswa dalam keadaan
apapun.
"Saya mengikuti seminar ini karena merupakan ajakan dari kakak saya, dan ada tugas tertentu. Kemudian saya menyadari bahwasannya jika saya mengikuti acara tersebut maka saya dapat mendapatkan pengetahuan mengenai dunia psikologi anak" Ujar Ade salah satu peserta di seminar
tersebut.
"Saya mengikuti seminar ini karena isu atau tema yang diangkat sangat bagus, yaitu kondisi anak di masa pandemi. Hal ini karena saya juga ngajar anak-anak, jadi merasa butuh untuk mengikuti seminar ini. Kemudian menurut saya, seminar ini sangat keren, mereka yang hadir memiliki antusias dan public speaking yang bagus, cara bicaranya sangat menata, dan memiliki pengetahuan yang luas. SDM semacam inilah yang harus dikembangkan dan dipertahankan" Sambung Sekar (mahasiswa STIKES Bhamada Slawi)
Oleh : Tim Redaksi