Persma Batik Distribusi Hasil Galang Dana untuk Korban Banjir Pekalongan
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Pekalongan, 4 Maret 2021 kawan-kawan PERSMA Batik mengalokasikan hasil
galang dana dan donasi kepada korban bencana banjir, tepatnya di Kelurahan
Pasir Kraton Kramat Kecamatan Pekalongan Barat. Berawal dari aksi galang dana
yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan PERSMA beberapa hari yang lalu, kemudian
dari kawan-kawan PERSMA sendiri pun langsung mendatangi lokasi banjir tersebut
guna melihat bagaimana kondisi yang ada di lapangan sampai pada proses pendistribusian.
Adapun donasi yang diberikan berupa sembako dan pakaian layak pakai.
“Banjir yang menggenangi wilayah Pekalongan tersebut sudah hampir satu
bulan. Sejak awal bulan Februari yang lalu, wilayah kota Pekalongan hampir
semuanya kebanjiran. Namun, wilayah yang cukup parah berada di Kelurahan Pasir
Kraton Kramat Kecamatan Pekalongan Barat. Terhitung tanggal 4 Maret 2021
sebanyak 13 kartu keluarga yang masih berada di tempat pengungsian, yaitu di
kantor kelurahan. Awalnya beberapa kantor dijadikan sebagai tempat pengungsian,
namun sekarang tinggal beberapa saja karena warga banyak yang mengeluh tidak
betah dan memilih kembali ke rumah, walaupun kondisi sepenuhnya belum stabil.
Biasanya apabila ada donasi yang masuk ke pengungsian maka petugas yang berjaga
di sini membagi donasi tersebut kepada korban terdampak banjir. Nah, untuk
kebutuhan pengungsi itu sudah ditanggung pemerintah, mulai dari makan tiga kali
sehari, obat-obatan, alat mandi, dll.” tutur ketua koordinasi pengungsian.
Di depan SMKN 01 Pekalongan masih terlihat genangan air, namun sudah mulai
surut. Akses jalan pun terganggu, di mana kendaraan roda dua atau roda empat disarankan
untuk berhati-hati saat melewati medan tersebut. Beberapa warga menyambutnya
dengan sangat ramah, saat kawan-kawan PERSMA mendatangi lokasi tersebut.
“Paling tinggi banjir di Pekalongan itu di sekitar SMK N 01 Pekalongan,
warga dilarikan ke pengungsian bersama BPD, mereka ditempatkan di mushola,
masjid, dan SMK juga banyak dijadikan sebagai tempat pengungsian. Nah, untuk
pembagian donasi ini bisa didiskusikan dengan ketua RT lainnya, menghitung
berapa banyak KK dan prioritas pendistribusian. Kemarin, ada beberapa donasi
yaitu dari partai NASDEM dan yayasan Al-Irsyad. Bu Risma selaku menteri pernah
mendatangi wilayah terdampak banjir, namun hanya ke pengungsian saja, tidak
sampai melakukan blusukan ke rumah pinggiran” sambung Mahfudz selaku ketua RT.
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Banjir tersebut menimbulkan banyak dampak. Selain banyak barang-barang perabotan
yang terendam, perekonomian pun terhambat karena kehidupan ekonomi mereka
umumya dihasilkan dari usaha, dagang, buruh dan pekerja serabutan. Dalam
kondisi banjir seperti sekarang ini, mereka tentu tidak dapat bekerja dan tidak
mendapatkan penghasilan.
“Warga di sini banyak yang tidak mengungsi, karena dalam satu kartu
keluarga biasanya ada lansia yang tidak mau diajak ke pengungsian. Repot, ini
dan itu. Tapi begitu, donasi lebih diprioritaskan ke tempat pengungsian, jarang
banget ke rumah-rumah. Kami jarang kebagian donasi, paling hanya sisa. Untuk
keluhan lain-lain anak-anak sering terkena diare, mual, pusing, batuk, pilek,
tapi bersyukur puskesmas di sini dekat dan lumayan untuk pengobatan pertama.”
Jelas Imronah, ibu rumah tangga.
Dokumenter LPM Tanpa Titik |