Pict : lampung.co |
Siapa yang suka makan? Tentu semua orang suka makan,
apalagi jika makanannya enak. Sampai-sampai perempuan jika merasa dirinya
sedang bad mood, apa saja pasti
dimakan. Namun, ternyata ada pula orang yang menjaga pola makannya secara ketat
sampai menyiksa dirinya sindiri. Mereka berfikir bahwa kenaikan berat badan
adalah sebuah kecemasan luar biasa. Gangguan tersebut bernama Anoreksia
Nervosa. Di mana seseorang takut akan kelebihan
berat badan sampai-sampai tak mau makan atau hanya makan dalam porsi yang
sangat sedikit. Padahal hal
tersebut dapat membahayakan kesehatan. Gangguan ini biasa terjadi pada wanita
berusia remaja yang terobsesi pada berat badan yang ideal hingga melampaui
batas normal.
Lebih jelasnya, apa itu Anoreksia Nervosa?
Anoreksia
Nervosa adalah sebuah gangguan yang
melibatkan pola makan tidak sehat, di mana seseorang memiliki ketakutan ekstrim
akan berat badan berlebih. Biasanya
orang yang mengidap gangguan Anoresia Nervosa memiliki rata-rata berat badan di bawah normal. Mereka beranggapan orang yang memiliki tubuh
gemuk dianggap tidak good looking.
Gangguan ini muncul disebabkan oleh pengaruh acuan
fisik, masalah emosional, dan bahkan tekanan sosial di masyarakat (seperti
rendahnya kepercayaan diri dan tuntutan perfeksionisme). Selain itu, gen dan
hormon turunan juga dapat memengaruhi seseorang terkena anoreksia. Bagi
beberapa remaja yang mengidap Anoreksia Nervosa,
mungkin gangguan ini merupakan salah satu akibat dari mengatasi stress dan
tantangan di masa remaja. Contohnya seperti faktor perceraian keluarga,
kematian orang yang dicintai, bahkan bully
di dunia nyata ataupun di media sosial.
Lalu bagaimana mencegahnya?
Sebetulnya
belum ada jaminan dan cara ampuh untuk mencegah gangguan Anoreksia Nervosa. Namun, bisa dikonsultasikan
kepada dokter
ahli dan bisa juga dengan melakukan pendekatan kepada keluarga ataupun teman dekat untuk
berbicara tentang masalah
tersebut. Untuk lebih jelasnya bisa lakukan hal-hal di bawah ini :
Pertama,
harus bisa mengakui bahwa dirimu
memiliki masalah pada pola makan yang tidak sehat. Kamu hanya butuh kesadaran akan perasaan dan ketidaknyamanan fisik
serta emosional yang dirasakan. Bicarakan kecemasan dan perasaan yang kamu alami. Penting untuk dipahami bahwa kamu tidak sendiri. Temukan pendengar
yang baik atau seseorang yang akan mendukungmu untuk berusaha menjadi lebih baik.
Kedua, jauhi orang, tempat, dan aktivitas
yang memicu obsesi kamu menjadi
kurus. Misalkan mungkin hindari dulu Instagram atau Tik Tok yang menyuguhkan konten-konten
yang membuat kita insecure. Menarik
diri dari
teman-teman atau grup yang terus membahas tentang diet. Sebab hal itu bisa menimbulkan kekacauan
niat kamu
untuk sembuh.
Ketiga, carilah bantuan kepada dokter ahli yang dapat membantu kamu untuk belajar makan dengan normal kembali, dan kembangkan sikap sehat
tentang makanan dan tubuh Anda.
Keempat, cobalah untuk mulai
mengikuti sesi perawatan dan terapi oleh psikolog. Niatkan tekad dan jangan
pernah menyimpang dari aturan makan yang benar tiap harinya, meskipun kamu merasa tidak nyaman.
Kelima, jangan menutup diri dari keluarga
dan teman yang peduli ingin membantu kamu untuk sehat kembali. Pahami bahwa
mereka memiliki niat baik untuk kepentingan kamu sendiri.
Penulis : Silvi
Editor : Salisa