Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Setelah melewati
masa yang panjang untuk sebuah proses pembangunan, akhirnya pada hari Kamis 11
Maret 2021 perpustakaan IBN telah diresmikan. Acara peresmian tersebut diawali
dengan pembukaan, penandatanganan prasasti serta pemotongan pita. Acara dimulai
pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh jajaran yayasan Ki Gede Sebayu di antaranya Rektor,
Wakil Rektor, dosen, staff karyawan, dan beberapa mahasiswa. Pembukaan kemudian
dilanjutkan dengan pengukuhan kepengurusan yayasan pusat pengembangan dan
pengkajian Islam Ki Gede Sebayu, yakni pengalihan jabatan wakil ketua dan bendahara. Achmad Was’ari, sebagai ketua dan Azimatun Nikmah sebagai
bendahara.
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Dalam
sambutannya Khumaidi menuturkan bahwa peresmian ini bertepatan dengan
peringatan Isro Mi’roj Nabi Muhammad SAW. Selain itu, melihat sejarah pula pada
hari ini merupakan hari peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (SUPERSEMAR).
Ia menuturkan bahwasannya IBN telah melalui beberapa proses, dan kedepannya
IBN mengaharapkan bisa maju menjadi Universitas.
“Proses
pendirian perpustakaan ini dari tahun 2017, terhitung selama kurang lebih 4 tahun
pembangunan perpustakaan. Pembangunan tentunya dilaksanakan secara
bertahap, mulai dari pondasi sampai bangunan yang sudah kuat berdiri. Nah, alhamdulillah
pada hari ini kita bisa meresmikan perpustakaan IBN. Kami senantiasa mewujudkan
dan mengupayakan agar perpustakaan ini memberikan kenyamanan dan terkesan tidak
membosankan. Dalam hal ini, banyak pula pembaruan yang akan kami lakukan ke depannya. Mulai dari kartu perpustakaan yang sudah menggunakan kartu perpus
elektrik, di mana setiap kartu memiliki bar code masing-masing. Nantinya, untuk
pengecekan daftar hadir tidak menggunakan manual lagi, namun sudah masuk ke
sistem. Cukup dengan melakukan scan bar code, maka daftar hadir sudah masuk ke
sistem. Sistem tersebut bernama SLIMS. Bagi mahasiswa baru, cara untuk
mendapatkan kartu tersebut hanya dengan mengumpulkan biodata dan foto ke
petugas perpustakaan, dan nantinya akan dibuatkan kartu perpus. Sedangkan untuk
mahasiswa semester 4, 6, 8 caranya dengan pembaruan kartu. Untuk Kartu yang
sudah ada bisa diperbarui dengan membayar sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah)
sedangkan yang belum pernah membuat kartu perpus bisa membuatnya dengan biaya
cetak sebesar Rp 10. 000 (sepuluh ribu), dan persyaratan kartunya pun hanya dengan mengisi biodata serta menyerahkan foto diri. Di perpustakaan sendiri disediakan
catalog persediaan buku, yang nantinya bisa kita lihat melalui komputer atau sistem.
Buku yang tersedia maupun tidak bisa dilihat di sistem tersebut dengan proses
pelacakan, letak dan nomor buku pun sudah tertera di sistem.” jelas Arif
Muntaqo, kepala Perpustakaan IBN.
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Ia juga menuturkan
bahwasanya jumlah buku yang tersedia di perpustakaan sudah cukup banyak. Gedung
perpustakaan di desain semenarik mungkin. Terdiri dari 2 lantai, lantai pertama
terdapat BI Corner dan beberapa buku yang tersusun dengan jumlah sekitar 3.000
buah dan lantai kedua di gunakan untuk buku - buku bahan referensi dengan
jumlah buku sekitar 1000 buah. Untuk lantai kedua nantinya mahasiswa juga bisa
menggunakan ruangan tersebut untuk mengadakan kegiatan acara, namun tetap
melalui izin dan di luar jam kerja perpustakaan.
Adapun untuk BI
Corner sendiri merupakan bantuan atau dana sosial dari Bank Indonesia yang
memberikannya kepada IBN. Mereka bergerak di bidang sosial, dari BI memberikan
fasilitas satu set peralatan perpustakaan dari mulai sofa, komputer, lemari
buku, dan buku-buku yang diperlukan.
Dari pihak
perpustakaan, mereka sudah mulai merancang dan membentuk program kerja yang
akan datang. Rencana ke depannya akan dilaksanakan bedah buku, diskusi film,
atau pelatihan baca dan menulis untuk mahasiswa IBN itu sendiri. Tentunya,
kegiatan itu dirancang untuk menjadikan mahasiswa aktif dan tertarik untuk
memberdayakan perpustakaan tersebut.
“Harapan saya
agar perpustakaan ini bisa bermanfaat dan dapat mengembangkan mahasiswa IBN,
serta untuk memajukan kampus” sambung Arif Muntaqo, Kepala Perpustakaan IBN.
Dokumenter LPM Tanpa Titik |
Reporter : Syifa, Salisa
Penulis : Syifa