Follow Up PJTD, Penulisan Opini dan Esai
Sabtu, 11 Desember 2021 LPM Tanpa Titik mengadakan kegiatan follow up atau mengulas kembali materi PJTD, dengan tema "Penulisan Opini dan Esai", yang dipantik oleh Asyifa Suryani (Pemimpin Redaksi LPM tanpa Titik 2020 - 2021). Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 - 13.30 WIB dengan diawali membaca surat Al-Fatihah agar diberkahi dan diberi kelancaran dalam kegiatan follow up ini.
Asyifa Suryani mengawalinya dengan menjelaskan pengertian esai. "Esai yaitu suatu karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulis. Dan penulisan kata 'Esai' dalam KBBI yang benar itu 'ESAI' bukan 'Essay' ataupun 'esay'. Ia juga menjelaskan bahwa esai itu bersifat naratif, atau menjelaskan sesuatu yang menjadi titik fokus penulis. Selanjutnya, pemantik memaparkan ciri-ciri esai. Diantaranya, singkat, personal, gaya pembeda, kebutuhan penulisan, tidak selalu utuh, dan berbentuk prosa.
Dari
pemaparan tersebut, muncul pertanyaan dari dulur Lutful. "Maksud dari gaya
pembeda itu bagaimana ya?"
"Maksudnya
yaitu gaya penulis untuk menuliskan esai tersebut. Misalnya, saya kalau menulis
itu lebih sering menggunakan tema yang berbau dengan kejiwaan. Berbeda dengan
Mas Heri, yang lebih sering menggunakan tema dengan berbau filsafat, atau pun
kejawen." jelasnya
Lalu muncul
pertanyaan lagi dari dulur Ochi, "Apa sih perbedaan esai dengan
artikel?"
Syifa
menjelaskan bahwa artikel dan esai itu perbedaannya sangat tipis, tipis sekali.
Artikel berisi materi-materi atau data, sedangkan esai menjelaskan sesuatu hal.
Kemudian,
dilanjutkan dengan pemaparan tujuan esai. Sebelum itu, penulis harus mencari
informasi, data, dan fakta sebelum menulis esai.
Tujuan dari
esai yaitu membuat pembaca dapat melihat sudut pandang yang berbeda mengenai
suatu permasalahan. Permasalahan pada jenis tulisan ini tidak serta merta
dibahas secara subjektif dengan pandangan penulis pribadi, akan tetapi tetap
berdasarkan fakta dan data yang valid, sehingga jenis tulisan ini tersebut bisa
dipercaya validitasnya.
Namun, ada
juga penulis yang tulisannya tidak mau dipublish atau tidak ingin tulisannya
dibaca oleh orang lain. Dia menulis karena hanya ingin menulis saja.
Selanjutnya,
pemantik memaparkan jenis-jenis esai. Ada beberapa jenis esai, yaitu :
1. Esai
Deskriptif
Esai
deskriptif adalah esai yang membahas mengenai deskripsi suatu subjek atau suatu
hal dengan menggunakan lima indera. Maksudnya adalah pada jenis tulisan ini ini
penulis mendeskripsikan suatu topik secara lengkap.
2. Esai
Kritik
Esai kritik
adalah esai yang membahas mengenai suatu hal berkaitan dengan karya, misalnya
pada karya sastra, seni, musik dan sebagainya. Pada jenis tulisan ini berfokus
pada tujuan penulis untuk membuat masyarakat sadar dan membuka mata dengan
adanya suatu karya tersebut, sehingga penting untuk dipelajari untuk masyarakat
umum.
3. Esai
Cukilan Watak
Esai cukilan
watak adalah esai yang membahas mengenai cerita atau pengalaman seseorang yang
dicurahkan pada pembaca. Jenis tulisan ini sendiri memiliki tujuan untuk
menayangkan atau menyajikan kepribadian atau sikap seseorang supaya dapat
dicontoh atau dapat diambil pelajaran atau manfaatnya. Pada jenis tulisan ini
cukilan watak ini, penulis menceritakan seseorang, bukan dirinya sendiri, sehingga
berbeda dengan jenis tulisan ini.
4. Esai Tajuk
Esai tajuk
adalah esai yang membahas tentang suatu topik yang sedang hangat terjadi di
masyarakat. Jenis tulisan ini dapat ditemukan pada surat kabar atau majalah.
Selain membahas topik yang hangat, jenis tulisan ini bertujuan untuk
mengungkapkan opini dari surat kabar tersebut pada pembaca, sehingga dapat
membentuk opini pembaca. Padajenis tulisan ini di surat kabar atau majalah,
tidak selalu harus menyertakan nama dalam penulisannya.
5. Esai
Reflektif
Esai
reflektif adalah esai yang ditulis dengan penuh kesungguhan dari penulis dan
diutarakan dengan bahasa yang formal, penuh hati-hati, dan amat mendalam,
sehingga jenis tulisan ini tersebut dapat dikatakan sebagai jenis tulisan yang
serius.
6. Esai Pribadi
Esai pribadi
adalah esai yang ditulis berdasarkan pribadi penulis, sehingga banyak
menceritakan pandangan, sikap, dan pengalaman penulis secara langsung.
Pemantik
menjelaskan bahwa jenis tulisan ini hampir mirip dengan jenis esai cukilan
watak, yang membedakan adalah siapa yang dibahas dalam jenis tulisan ini.
Lalu,
struktur esai. Yang meliputi, pendahuluan, isi, dan penutup.
Dan, bahasa
dalam esai harus lugas, baku, runtut, ringkas, dan denotatif.
Selanjutnya
membahas opini. Sebelum pemantik menjelaskan pengertian opini, ia memberikan
kesempatan kepada teman-teman untuk menyampaikan pendapatnya mengenai opini.
Rata-rata
peserta diskusi beranggapan bahwa opini yaitu pendapat, pemaparan, pemikiran,
gagasan, dan lain sebagainya.
Kemudian,
Syifa menjelaskan opini yaitu sebuah karya jurnalistik yang didalamnya memuat
pandangan, pendapat, atau pikiran seseorang yang diuraikan dalam bentuk artikel
dimana dalam pembuatannya lebih mengedepankan pada pendapat yang didukung
dengan data dan fakta.
Sama halnya
dengan esai, sebelum menuangkan tulisan, penulis harus mempunyai informasi,
data, dan fakta.
Setelah itu,
Syifa memaparkan ciri-ciri opini.
1. Datang
dari masalah aktual, yang artinya permasalahan tersebut memang ada dana selama
ini masih menjadi perbincangan diantara masyarakat.
2. Pada
umumnya, teknik menyusun opini untuk artikel biasanya menggunakan pola deduktif
– induktif.
3. Artikel
opini bersifat subjektif, yang artinya artikel itu dibuat berdasarkan asumsi
dari sebuah pihak atau pribadi namun dalam pengambilan kesimpulan tetap
menggunakan data dan fakta.
Dari
pemaparan tersebut, muncul pertanyaan, "Apa itu pola deduktif - induktif
dalam opini?"
"Jadi,
pola deduktif itu pembahasannya dari umum ke khusus. Dan kalimat utamanya
terdapat diawal paragraf. Sedangkan pola induktif, pembahasannya dari khusus ke
umum, serta kalimat utamanya terdapat diakhir paragraf." jelasnya
Selanjutnya,
dilanjutkan dengan jenis-jenis opini. "Opini ada dua jenis, yaitu opini
khusus dan opini umum. Opini Khusus yaitu tulisan yang dibuat oleh orang-orang
khusus yang memang menjadi bagian dari anggota dari media atau orang diluar
media. Sedangkan untuk Opini Umum dibuat oleh masyarakat pada umumnya, dimana
masyarakat tersebut mengirimkan tulisannya kepada sebuah media untuk
dipublikasikan." terang Syifa
Dan yang terakhir, perbedaan opini dan esai. Syifa menjelaskan bahwa perbedaan opini dan esai bisa dilihat dari gaya bahasa, esai sudah pasti benar sedangkan opini tidak sepenuhnya benar. Dan, esai untuk mengajak pembaca untuk merenungi tulisannya serta tidak harus menuliskan solusi, sedangkan opini harus menuliskan solusinya.
Setelah itu, peserta diskusi diminta untuk mencontohkan kalimat opini dan esai. Alhamdulillah, semua peserta semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan follow up PJTD edisi ke-3.
Karena cuaca
mendung, dan rintik hujan sudah membasahi bumi, kegiatan ini diakhiri dengan
pembagian tugas untuk peserta, kemudian ditutup dengan salam.
Penulis :
Amel