KAMPUS KU, SEMOGA LEKAS SEMBUH.
Kenapa banyak fasilitas yang
kurang memadai? pertanyaan itu timbul dari para mahasiswa, mengapa demikian?
padahal selangkah lagi kampus akan mengadakan tempat untuk pasca sarjana, dan
ada beberapa prodi umum. bisa jadi hal itu untuk naik menjadi Universitas.
seharusnya sebelum melangkah menjadi Universitas kampus sudah menata hal yang
di rasa perlu untuk para mahasiswa agar tidak kecewa.
Kemarin sempat ramai dari
postingan teman-teman yang memperlihatkan kebocoran pada talang yang ada di
depan ruang FITK. Itu seakan membuat penglihatan kami terganggu, yang
seharusnya adalah untuk memberi rasa nyaman dan aman untuk para mahasiswa
ataupun civitas akademik. Hal yang kami
takutkan adalah untuk tahun ajaran baru, jika Mahasiswa baru yang datang
melihat kondisi kampus yang seperti itu. Mereka malah seakan kecewa, yang
seharusnya ruangan untuk kita merasa nyaman dan aman untuk menimba ilmu malah
kita harus sulit untuk mencari rasa nyaman itu.
Dari yang nampak pada brosur
yaitu gedung yang seakan bersih dan nyaman. Namun, apalah daya jika sudah masuk
di dalamnya. Mulai dari masuk kampus, hingga kenyamanan saat di kelas. Gambaran
yang terjadi ialah bertolak belakang
dengan apa yang ada pada brosur, dari segi jalan yang ketika panas debu
berterbangan ketika ada yang lewat dan
ketika hujan jalan pun becek.
Waktu pertama kali saat MABA,
sempat terlihat ada mahasiswa yang terpeleset di depan mushola ketika
mengendarai motor. Waktu itu kondisi jalan becek, nah itu juga menjadi problem
untuk kedepanya agar segera memperbaiki. Minimal meminimalisir terjadinya hal
yang tidak di inginkan.
Untuk ruangan BKI tiga, kadang
mereka mengeluhkan tempat yang ketika ada matakuliah harus mencari ruangan
kosong terlebih dahulu dan ketika dapat kelas pun mereka merasa tidak nyaman
akan adanya cipratan dari jendela ketika hujan. Hal itu juga menyebabkan
tergenangnya air di dalam kelas, namun mereka tetap tabah dan meminta agar
segera menangani problem tersebut.
Dari segi penempatan kendaraan
mahasiswa pun berserakan di mana-mana, ada yang di depan ruang syariah. Di
sekitar masjid dan juga samping kantin pak Qori. Seharusnya itu di sediakan
tempat untuk parkir agar tertata rapih, dosen aja ada parkiranya masa Mahasiswa
gak ada. Itu seakan kurang relevan karna keadilan untuk para Mahasiswa juga
perlu.
Perihal pengelolaan sampah, ini
juga perlu di tindaklanjuti. Dulu sempat terjadi aksi dari para Mahasiswa yang
katanya dalam jangka dua Minggu setelah aksi akan di adakan bak sampah. Namun,
sampai saat ini belum juga ada respon dari kampus.
Untuk KTM (Kartu Tanda
Mahasiswa) pun belum juga di serahkan kepada mahasiswa. Artinya mereka yang
belum memiliki KTM belum bisa di sebut mahasiswa, karna itu legalitas mereka
sebagai mahasiswa.
Semoga dari kampus sadar akan hal
yang menyebabkan mahasiswa bersuara.
Penulis : Tim Redaksi