LPM Tanpa Titik melaksanakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) pada hari Senin-Selasa tanggal 28-29 November 2022. Pelatihan tersebut diikuti oleh anggota LPM Tanpa Titik. PJTD bertemakan “Aku Menulis, Aku Penulis, Terus Menulis Sekalipun Teror Mengepung". Adanya pelatihan tersebut guna untuk menjadikan kader pers mahasiswa yang mengetahui lebih mengenai kejurnalistikan dan mengulik lebih dalam dunia pers serta kepenulisan. Kegiatan dilakukan selama dua hari dimulai pada Senin, 28 November 2022 sampai pada hari Selasa, 29 November 2022. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan acara dibuka oleh dulur tua LPM Tanpa Titik yaitu Muhammad Iqbal Al-Fariqi.
Selain itu, ketua pelaksana kegiatan dan
Pimipinan Umum LPM Tanpa Titik juga memberikan sambutan. Mereka mengapresiasi
dan ucapan terima kasih kepada panitia dan peserta serta semuanya yang terlibat
dalam kegiatan tersebut.
Pada hari senin kegiatan diisi dengan
materi-materi mengenai kejurnalistikan, materi tersebut meliputi Sejarah
Pergerakan Pers yang disampaikan oleh Khusnul Aqib, beliau adalah Founder LPM Tanpa Titik. Dilanjutkan
dengan materi Jurnalisme Dasar dengan pengisi materi Anjas Pangestu selaku
SEKJEND PPMI DK-Pekalongan, Jurnalistik Dasar oleh Dwi Ariadi selaku ketua PWI
Tegal, Media Jurnalis disampaikan oleh Prasetyo Aji
selaku Demisioner PPMI DK-Pekalongan. Lalu materi terakhir yaitu Analisis Sosial dan Analisis Media yang disampaikan oleh Fathul Barry Luay, beliau adalah pegiat beberapa organisasi Poci
Ma’iah. Materi-materi tersebut diberikan kepada peserta PJTD dan didiskusikan dengan di bimbing oleh sedulur tua.
Senin Malam, tamu undangan dari LPM se DK-Pekalongan menghadiri kegiatan tersebut. Selain mereka, ada juga dari dulur-dulur UKM lainnya. Para tamu undangan mengikuti sarasehan dan hiburan pada malam hari tersebut. Bara Musik membawakan beberapa lagu cover oleh anggota maupun dari sedulur tua, Teater Cebong menampilkan tari, kemudian beberapa dari pengurus LPM Tanpa Titik juga menyuguhkan beberapa penampilan, LPM lain juga menampilkan roasting terhadap dunia perkampusan. Memasuki acara selanjutnya yaitu saresehan, yang diisi dengan sambutan-sambutan dari Sekjen PPMI DK-Pekalongan dan sambutan dari LPM lain.
Dalam sesi sarasehan banyak dari tamu undangan
yang menceritakan pengalamannya dalam mengikuti Pers Mahasiswa. Mereka juga
memberikan banyak kesan dan pesan dalam berorganisasi.
Selasa pagi, peserta diberikan ruang untuk melakukan praktik langsung ke lapangan untuk mewawancarai narasumber, lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan berupa opini dan straight news. Dimulai dari pukul 09.00 – 13.00 WIB, mereka melakukan praktik lapangan dengan berkelompok dan kembali ke tempat pelatihan. Ada lima kelompok dan masing-masing terdapat tiga atau empat peserta. Peserta melakukan wawancara ke sektor ekonomi, pendidikan, dan lingkungan. Beberapa ada yang melakukan wawancara ke ruko-ruko di Slawi, pekerja bangunan, dan di sekolah-sekolah.
Setelah itu, mereka mengemas data wawancara menjadi sebuah tulisan berbentuk straigh
news untuk kelompok dan opini untuk perindividu, kemudian mempresentasikan
hasilnya dan dievaluasi oleh sedulur tua. Acara dilanjutkan dengan penutupan
dan pemberian penghargaan untuk peserta terbaik dalam PJTD. Penghargaan
diberikan kepada Nisa'a Nurusysyifa. Acara ditutup dengan ikrar peserta PJTD
dan doa bersama. Kegitan berjalan dengan lancar dan khidmat. Namun terdapat
beberapa kendala untuk dievaluasi. Harapannya PJTD menjadikan proses
pengkaderan yang baik, menumbuhkan Pers Mahasiswa yang solid saling
bahu-membahu dalam melaksanakan kegiatan dan turut andil dalam mengawasi
berjalanya kampus.