Dari Mereka, untuk LPM Tanpa Titik
Ahad, 11 Desember 2022, pagi menjelang siang hari saya
belajar bersama anggota LPM Tanpa Titik dalam kelas kejurnalistikan. Kelas ini
akan diadakan setiap hari Ahad selama satu bulan ke depan. Saya membukanya dengan mengenalkan jurnalistik
kepada mereka. Dilanjut dengan pengenalan produk jurnalistik, kode etik Pers
Mahasiswa, elemen Jurnalisme, dsb. Pembelajaran berlangsung dengan banyak
dialog antar peserta. Antusias mereka cukup untuk membahagiakan diri di Ahad
pagi menjelang siang itu. Sebelum menutup forum, saya mencoba untuk meminta
mereka menuliskan apa alasan mereka masuk LPM Tanpa Titik, harapan apa yang
mereka punya, dan komitmen apa yang akan mereka jalankan setelah bergabung ke
dalam Pers Mahasiswa ini.
Ini adalah
narasi, dari beberapa anggota baru untuk LPM Tanpa Titik
Katanya
hidup manusia ngga lepas dari manusia yang lain. Katanya manusia ini makhluk
sosial. Dan, masih banyak kalimat-kalimat lain tentang manusia yang akhirnya
tertanamkan pada pikir saya bahwa manusia memang seperti itu. Bahwa ketika saya
lahir, sudah sepatutnya saya menjadi manusia yang memanusiakan manusia lainnya.
Di mana diri ini dituntut bermanfaat untuk sekitar, dari lingkungan terdekat
maupun yang lebih luas.
Sampai
akhirnya saya bertemu LPM Tanpa Titik. Saya merasa menemukan tempat untuk
mendidik diri saya pribadi untuk menjadi manusia yang lebih manusia lagi, yang
tidak melulu overthinking masalah pribadi, tapi juga peka akan lingkungan
sekeliling. Dalam proses ini tentunya, saya akan mendapatkan ilmu yang lebih
luas. Terlebih tentang ilmu-ilmu yang tidak saya dapat di kelas. Rasanya sangat
seru belajar hal baru dengan orang baru tetapi bukan belajar yang
kaleng-kaleng. Melainkan belajar yang menjadikan saya manusia yang lebih baik
dari hari sebelumnya. Dan saya menyadari penuh bahwa harapan saya ini nantinya
mungkin, tidak akan terealisasi dengan mudah. Meski begitu saya akan tetap
berproses sesuai dengan semestinya.
Mengenai
komitmen, mungkin tidak panjang-panjang. Singkatnya, ingin berpartisipasi pada setiap kegiatan
yang ada di LPM sebisa dan semampu saya. Tetapi nantinya mohon maaf sekali
apabila ada jadwal yang bertabrakan dan saya terpaksa harus mendahulukan
prioritas lain. Kemudian
mengenai cita-cita dalam lingkup LPM Tanpa Titik tersendiri, sampai hari ini
saya belum menemukan ambis pada satu titik. Saya hanya sedang berambisi untuk
belajar mengenal dan mendalami tiap-tiap yang baru, termasuk tentang
kejurnalistikan hari ini. Siapa tahu nantinya setelah lulus jalannya menjadi
jurnalis / reporter yaa salah satu hal baik bukan?
kiranya,
sekian...Salam Nisa'a Nurusysyifa, mahasiswa IAT
1.
Nama Saya Khoerun Naili
dari IAT 1. Alasan saya masuk LPM karena saya ingin
mengasah soft skill, menambah ilmu pengetahuan, menambah relasi dan
menambah pengalaman. Awal mula saya tertarik dengan LPM adalah Karena saat
PBAK, LPM menunjukkan sisi yang berbeda dari UKM-UKM yang lainnya. Penampilan
LPM saat itu sangat memukau, sehingga saya penasaran dan mendaftar langsung ke sekre LPM. Setelah dijalani, mengikuti beberapa agenda LPM, saya merasa nyaman
dan mendapatkan banyak ilmu yang tidak didapatkan saat materi perkuliahan.
Harapan saya semoga setiap program kerjanya berjalan dengan lancar dan baik, menjadi
wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada menjadi
lebih unggul, mampu menjadi wadah yang mewadahi setiap kritik dan saran yang
berkaitan dengan IBN sebagai miniatur negara. Dari beberapa bidang yang ada di
sini, bagi saya semuanya menarik mulai dari Jurnalistik, Reporter,
Fotografer, dll. Semua bidang itu memiliki fungsi dan manfaatnya tersendiri.
Karena saya belum memiliki basic yang cukup untuk menggeluti bidang
tersebut, saya kira alangkah baiknya jika saya mengikuti semua
pelatihan-pelatihan yang ada di LPM, setelah mengikuti programnya, saya akan
mengevaluasi dan mengukur kemampuan saya. Jika sudah mengikuti pelatihan, baru
akan ada gambaran tentang bidang yang diminati. Untuk saat ini, saya lebih
tertarik dengan reportase, karena bisa melatih diri untuk public speaking.
Namun seiring berjalannya waktu, mungkin bisa berganti karena ada
pelatihan-pelatihan yang belum diikuti. Komitmen saya dalam
mengikuti LPM
TANTIK adalah Saya akan
berusaha untuk bertanggung jawab dengan tugas saya, memaksimalkan
potensi yang saya miliki.
Nama saya Fadlu Yauman, mahasiswa IAT 1.
Saya adalah seorang anggota baru LPM Tanpa Titik yang bersekretariat di IBN
Tegal. Saya masuk LPM karena ingin mengasah kejurnalistikan saya, karena memang
di sinilah
tempat yang tepat untuk belajar ilmu -ilmu kejurnalistikan. Tetapi yang saya
dapati di dalam LPM ini ternyata tidak hanya membimbing kita untuk menjadi
seorang jurnalis, tetapi juga menjadi seorang mahasiswa yang kritis dan peka
dalam segala hal. Saya
berharap dengan bergabungnya saya di LPM ini saya bisa pandai dalam menulis
dan menjadi penulis kelak nanti. Maka mulai sekarang saya akan berkomitmen untuk terus
membaca baik itu buku, jurnal, makalah, kitab, koran, atau apa pun yang bisa
menambah wawasan saya dan saya akan terus berlatih untuk menulis demi cita cita
yang saya impikan itu. Semoga saja dengan
bergabungnya saya dalam LPM ini bisa mewujudkan harapan saya dan menjadi titik
awal kesuksesan saya dalam berkarir.
Yis
Si LPM Slebew, Farisul
Haq. Mahasiswa HKI 3
Assalamualaikum
Wr Wb.
Alasan
saya masuk ke LPM, jujur saya tidak bisa menulis dengan rangkaian-rangkaian
yang benar, dan saya mencoba masuk ke LPM. Karena di LPM, ada kelasnya atau ada
bidangnya. Mungkin, untuk pengurusan atau dulur tua yang di LPM mau membimbing
saya, yang dulunya saya tidak bisa menjadi bisa. Cita-cita saya masuk di LPM,
ingin menjadi seorang yang nakal tapi mempunyai bakat dalam menulis ataupun
mengarang sebuah tulisan, karena saya bisa berpikir tapi tidak bisa dituliskan
mohon bimbingannya. Komitmennya, ingin mengembangkan LPM dengan apa saja yang
saya bisa lakukan. Intinya jangan pernah bosan untuk kepengurusan dan dulur tua
dalam membimbing saya, karena apa yang ada di LPM pasti dibutuhkan oleh
seseorang yang membutuhkan dan LPM pasti ada buat seseorang itu. Terima kasih
Wassalamualaikum
Wr Wb.
Rifatun Ni'mah, mahasiswa
HKI 1. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi
saya ikut dan bergabung di Lembaga Pers ini, saya menganggap ini adalah wadah
dan kesempatan saya untuk belajar semua hal baru, hal yang berkaitan dengan
menulis, kepercayaan diri, wawasan, serta sosial. Bagi
saya mahasiswa yang baru menginjakkan
kaki di dunia perkuliahan,
LPM adalah tempat berproses, tempat belajar, tempat mengenal hal baru, tempat
belajar untuk membaca dan mengenal kampus. Najwa
Shihab, Sherly Annavitarahmi , mereka adalah inspirator hebat yang membuat saya
tertarik dengan dunia Pers ini. Sebagai anak muda pun saya merasa memiliki tanggung jawab untuk terus
belajar guna menjadi penerus bangsa, dan di sinilah mimpi kita bisa dimulai. Masuk
dan bergabung karna saya ingin membeli situasi yang ada dalam Pers ini, guna
menjadi mahasiswa yang lebih produktif, aktif, dan mampu berpikir kritis, dan
menjadi bekal serta kolaborasi yang cukup kuat bagi saya sebagai mahasiswa
hukum. Menulis pun
menjadi salah satu pelarian saya ketika stres dan banyak masalah. Goresan pena
ternyata mampu menjadi pereda di saat kita mungkin sedang kehilangan arah dan
buntu dalam satu situasi. Tulisan
adalah bentuk nyata dan paling bisa menggambarkan jati diri seseorang ketika
sudah tiada.
Tapi membaca note yang ditulis dari orang
yang sudah tiada adalah suatu gambaran yang paling bisa kita rasakan. Besar harapan saya di
LPM ini, harapan untuk diri menjadi lebih paham, untuk menjadi lebih tahu,
menjadi lebih baik, menjadi berwawasan dan mahir dalam menulis. Cita-cita
di LPM, tak banyak yang saya cita-citakan, mencoba belajar semua bidang, dan berharap
ada yang masuk dan saya dapat. Terima kasih.
Saya Resky Nurfadhillah
Achmad. Mahasiswa IAT 1.
Jenis kelamin perempuan meskipun nama
saya yang terlihat seperti Laki-laki
tapi saya tidak akan melupakan jenis
kelamin saya sebagai perempuan. Mungkin tak habis pikir saya bisa melangkah
sejauh ini untuk hidup yang terus berlangsung dari detik ke detik, dari menit ke
menit bahkan dari hari ke hari. Hidup yang terus berputar di setiap porosnya
dari berbagai bidang dan permasalahan yang berbeda, Mungkin ini agak sedikit
gak nyambung mohon maaf tapi niat saya di sini akan menceritakan
setiap langkah saya masuk ke Pers Mahasiswa ini. Kalau dalam segi alasan saat
saya mendaftarkan di sini
niat saya ingin membangunkan bakat saya dalam mengarang cerita fiksi, karena dari yang saya lihat di sini LPM sudah
memiliki wadahnya yang lebih menarik bagi saya ada bimbingan dari para senior
yang sudah mempunyai wawasan atau basic yang luas dalam mengarang
cerita, di situ
saya masuk karena saya ingin tahu lebih dalam lagi tentang kepenulisan kepada
mereka. Dan jujur dulu saya belajar mengarang cerita fiksi itu hanya dengan
membaca novel saja dan kemudian timbul rasa ingin seperti para penulis hebat
dari situ saya mulai belajar membuat skenario yang saya ingin kan, karena pada
dasarnya saya tidak belajar dari para novelis yang sudah terpercaya atau
belajar ke teman-teman yang mempunyai basic dalam kepenulisan, dalam
arti dari dulu saya hanya belajar otodidak
saja. Harapan saya masuk Lembaga Pers ini hanya ingin memperluas bakat saya
sebagai penulis. Dari
dulu cita-cita saya ingin menjadi penulis hebat dan bermanfaat bagi semua orang
dan ingin merasakan karyaku di terbitkan. Pada dasarnya harus semangat dalam
mengejar cita-cita yang kita inginkan sehingga harapan itu bukan lagi menjadi
angan melainkan menjadi kepastian yang nyata, semangat buat kalian.
Widya Rosi
Julianti, mahasiswa IAT 3. Awal pertama
yang sangat unik, karena pada saat itu saya tidak punya niat sama sekali untuk
masuk ke LPM, tapi semenjak saya selalu ke sekre karena waktu itu ada tugas
untuk print out sebagian surat PMII untuk keperluan MAPABA, jadi
setelahnya sering mampir ke sekre hanya sekedar untuk bergurau dengan teman di sekitar
itu. Lama kelamaan saya merasa betah dengan orang-orang yang
sangat ramah dan tidak menyinggung saya karena sering bolak balik atau sekedar
numpang istirahat. Lalu, Sangat tidak disangka saya mengikuti ajakan dari
orang terdekat pada saat itu, tanpa niat dan persiapan waktu itu saya hanya
mengikuti technical meeting yang diadakan pada hari Minggu, 27 November
2022 di sekre LPM. Dan itu pun
dadakan tanpa diberi tahu, karena aslinya saya hanya ingin menghadiri acara PMII di aula IBN. Random
tapi sungguh unik. Dan pada hari seninnya saya hanya mengikuti acara PJTD
diikuti dengan niat sungguh-sungguh untuk menekuni jurnalistik yang sedikit
pernah saya pelajari semasa menjadi siswi di MAN. Tekad saya semakin kuat, sampai
hari ini pun saya masih tidak menyangka bisa menjadi
salah satu anggota LPM Tanpa Titik. Komitmen saya setelah menjadi anggota LPM
Tanpa Titik ini adalah semoga semangat saya tidak hanya
sampai di sini, melainkan bisa terus menggebu-gebu sampai titik darah
penghabisan. Bahkan bisa mengabdikan diri dan terus sinau bareng dengan rekan
lainnya. Harapannya, semoga LPM Tanpa Titik juga bisa menjadi wadah dan sarana untuk menampung aspirasi mahasiswa dan juga
menjadikan para anggotanya semakin paham dan tidak hanya
ikut-ikutan atau mencari popularitas saja di LPM Tanpa Titik ini. Dan semoga, dengan
disediakannya web atau sosial media lainnya dapat menjadikan LPM semakin update
dan terus mengembangkan banyak karya dari Mahasiswa IBN sendiri.
Fahmi Aji,
Mahasiswa HKI. Saya tidak punya
alasan, karena cinta dan kenyamanan bukan sebuah alasan. Meminjam kata-kata
dari Pemikiran orang yang mengatakan bahwa "Jangan mengharapkan lebih dari
Lembaga Pers, jadilah harapan untuk Lembaga Pers.” Saya akan berusaha
berkontribusi secara maksimal, apa pun itu!
Alfiyah Amrotul
Hikmah, mahasiswa ES 1. Saya hanya
berharap LPM bisa menjadi wadah saya untuk belajar satu sama lain dan menambah
pengalaman serta wawasan, bisa mendapatkan ilmu yang mungkin dapat berguna
untuk diri sendiri maupun orang lain dengan berproses bersama teman-teman LPM
yang lain. Saya berusaha untuk siap berproses bersama teman-teman LPM dan
mengikuti kegiatannya.
Tetaplah
berbahagia
Salam
Pers Mahasiswa
Penulis: Asyifa Suryani