Tawuran Berkedok Perang Sarung

 

 

Tawuran Berkedok Perang Sarung

Ilustrasi perang sarung | Dokumen gambar via bolalob.com

LPM Tanpa Titik - Dewasa ini perang sarung sangat marak sering terjadi pada bulan puasa, dulu memang perang sarung hanya untuk canda gurau semata. Namun, sekarang hal tersebut disalah artikan bahkan disalah gunakan oleh anak usia remaja bahkan dewasa. Sudah banyak kasus yang terjadi bahkan sampai memakan nyawa, hal tersebut harus segera kita ambil Langkah agar tidak terjadi korban yang tidak kita inginkan.


Di lansir dari Medcom.id dalam kacamata psikologi aksi tauran entah menggunakan sarung ataupun senjata lain itu dipicu oleh hormon kedewasaan yang berperan sangat besar, biasa terjadi pada laki-laki. Hormon testosterone yang dominan pada laki-laki memiliki sifat perilaku aktif, banyak bergerak, eksploratif dan kegiatan fisik yang memicu agresifitas.


Ada banyak aktifitas fisik yang memanggil remaja laki-laki untuk membuktikan eksistensi dirinya, kalau kemudiaan saluran tersebut yang tidak terfasilitasi. Maka, tawuranlah yang menjadi media exercise untuk menunjukan seberapa jagoan dirinya dimata teman-temannya.


Hal tersebut berpotensi merusak nilai luhur kehidupan, untuk mencegah agar tidak terjadinya perang sarung atau hal yang merujuk pada kekerasan fisik. Peran orang tua sangat berpengaruh besar pada apa yang dilakukan anaknya, disisi lain pada rumah ke dua yaitu sekolahan juga perlu diadakanya ketegasan peraturan agar murid tidak menuju pada ranah tersebut. Bisa juga dari pihak sekolah sekalian memberi fasilitas semisal arena untuk meluapkan secara resmi.


Faktor pendukung lainya yakni pergaulan yang tidak terbatas, perilaku membolos kadang terlintas untuk melakukan hal yang seakan memicu adrenalin. Atas Video yang telah berdar mengenai tauran, itu menunjukan jati diri seorang yang telah duduk pada bangku sekolah menengah atas. Seharusnya jika tayangan-tayangan tersebut tidak disuguhkan, kemungkinan untuk melakukan tauran itu semakin rendah. Dilihat dari masa remaja lebih banyak mudah tersinggung dan mereka sontak mengompori teman-temanya untuk melakukan aksi tersebut.

 


penulis :Ilwan 

 

 

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama