Mulanya, gadis
bersenyum lebar itu berlari kecil sembari bersenandung
jelita,,,
nampak hangat setiap sapaanya pada makhluk disekitarnya
bunga dan
rumput itu sedikit bergoyang tersapu angin
mengirama
seraya sang jelita mengayunkan tanganya
Nampak matanya
menyipit menghadap sang surya,,, hangat.
Semerbak wangi
violet mengitari gaunya yang mengalun
Tiba-tiba
saja badanya membungkuk
Melihat Lorong
di sebrang jalan
Nampak gelap
dan sempit
Jelita tak
mundur,mengulur maupun kabur
Sedikit saja
ia menoleh kebelakang,,,, Nampak sekitar melampai dengan senyum yang melebar
Kembali tertegur
dengan dentum dalam Lorong sebrang
Jelita bergegas
melangkah meninggalkan bunga dalam genggamnya
Melompati waktu
menuju dunia baru,,,
Pilu,,,,,
jelita terpatung,,,
Pijaknya tergelantung,,
Tanganya mengendalikan
getar memegang jantung,,,
sorot
matanya mangalirkan tangis tak terbendung,,,
jelita, kini
diam dan bingung.
Memutar badan
lalu tersandung
Ataukah maju
dan memilih tempur.
Penulis : Rifatun Ni'mah