EntertainmentTechnology

BMKG: Fenomena Aphelion Tak Pengaruhi Cuaca atau Suhu di Indonesia

JAKARTA, 7 Juli 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan fenomena Aphelion — saat Bumi berada di titik terjauh dari Matahari pada awal Juli — tidak berdampak signifikan terhadap cuaca atau suhu di Indonesia. Penjelasan ini dirilis melalui sejumlah siaran pers dari BMKG pusat dan daerah, termasuk Balikpapan dan Pontianak.


🔍 Apa Itu Aphelion?

  • Aphelion adalah momen tahunan saat jarak Bumi ke Matahari mencapai maksimum, sekitar 152 juta km, dibanding rata-rata 149,6 juta km.
  • Fenomena ini biasanya terjadi setiap awal hingga pertengahan Juli, dan bukan sesuatu yang luar biasa.

📉 Mengapa Cuaca Jadi Lebih Dingin, Bukan Karena Aphelion

BMKG menjelaskan bahwa penurunan suhu di Indonesia pada Juli lebih disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Muson Dingin dari Australia
    Angin timur‑tenggara membawa massa udara dingin dan kering dari Australia yang mengalami musim dingin. Pola ini dikenal sebagai Monsun Dingin Australia dan mengalir melewati wilayah Indonesia.
  2. Atmosfer Jernih di Musim Kemarau
    Kurangnya awan dan curah hujan menyebabkan radiasi panas malam hari lepas langsung ke luar angkasa, sehingga suhu malam dan pagi hari terasa lebih rendah.

Menurut BMKG Balikpapan, perbedaan jarak ratusan ribu kilometer saat Aphelion tidak cukup berpengaruh pada perubahan suhu yang terasa sehari‑hari.


🧠 Penelusuran Cek Fakta dan Klarifikasi BMKG

  • BMKG telah berkali-kali meluruskan keterkaitan Aphelion dan suhu dingin di Indonesia, termasuk melalui siaran pers di tahun-tahun sebelumnya.
  • Media-media seperti Detik, CNN Indonesia, dan Liputan6 juga menegaskan bahwa Aphelion bukan penyebab cuaca dingin, dan cuaca di Indonesia lebih dipengaruhi oleh sumbu Bumi yang miring dan pola angin musiman.

✅ Kesimpulan

  • Aphelion adalah fenomena astronomis tahunan yang tidak menimbulkan perubahan cuaca signifikan di Indonesia.
  • Suhu dingin ringan yang dirasakan di sebagian wilayah saat Juli lebih dipicu oleh Monsun Dingin Australia dan langit cerah saat musim kemarau, bukan jarak Bumi‑Matahari.
  • BMKG mengimbau masyarakat untuk mengandalkan informasi cuaca dari sumber resmi seperti BMKG, dan tidak mudah terjebak hoaks soal perubahan iklim atau penyakit akibat Aphelion.

Sumber : Cetakberita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *