Didit Hediprasetyo Rancang Jersey Como 1907: Memadukan Seni dan Olahraga
Sebagai seorang desainer mode papan atas Indonesia, Didit Hediprasetyo kembali menunjukkan kreativitasnya di panggung internasional. Pada awal Agustus 2025, klub sepak bola Italia Como 1907 memperkenalkan jersey kandang untuk musim 2025/2026, hasil rancangan eksklusifnya yang menghadirkan perwujudan sempurna antara seni dan olahraga.

🎨 Visi Desain: Danau Como dan Energi Visual
Didit menggagas desain jersey ini bukan sekadar sebagai seragam pertandingan, melainkan sebagai karya seni wearable. Inspirasi utamanya diambil dari keindahan danau Como, dengan perpaduan gradasi biru putih yang mencerminkan air jernih dan pantulan cahaya di permukaannya. Dalam proses kreatif, ia menggandeng seniman Golnaz Jebelli untuk melukis detail tekstur air dan kekentalan struktur marmer secara visual melalui motif jersey.
“I asked the artist Golnaz Jabelli to paint the variety of water texture and the strength and structural compactness of the marble so as to convey a sense of intense energy.”
— Didit Hediprasetyo
🧵 Kolaborasi Eksklusif: Didit × adidas × Como 1907
Dalam proyek ini, Didit tidak sendirian. Jersey ini diproduksi secara resmi oleh adidas, dengan Como 1907 sebagai klub yang bertanggung jawab atas distribusinya. Kolaborasi ini menegaskan kualitas high-fashion yang menyatu dengan performa olahraga, sesuai standar klub Serie B Italia tersebut.
🤝 Keterlibatan Komunitas dan Dampak Sosial
Lebih dari sekadar desain estetis, proyek ini juga mengandung nilai sosial yang kuat. Semua keuntungan dari penjualan jersey akan disalurkan kepada program sosial dan proyek kemasyarakatan di kota Como, seperti pengentasan pengangguran, restorasi layanan publik, serta upaya pelestarian lingkungan lokal.
Untuk mendukung hal ini, para penggemar Como diberi akses untuk memesan reproduksi lukisan digital Golnaz Jebelli sebagai screensaver atau cetakan lithograph. Pembelian ini memberikan kredit diskon yang dapat digunakan saat membeli jersey secara resmi. Klub menargetkan menjaga desain jersey ini tetap konsisten digunakan selama minimal dua musim kompetisi, bahkan berpotensi hingga lima tahun agar tidak membebani penggemar untuk sering mengganti merchandise setiap tahun.

🌟 Reaksi dari Italia dan Penggemar Global
Desain jersey ini telah menuai pujian luas, termasuk dari media dan penggemar desain di Italia. Sebagian bahkan menilai hasil karya Didit sebagai “sangat indah”, sebagai bukti bahwa industri fashion Indonesia mampu bersaing di panggung global. Kombinasi estetika haute couture dan fungsionalitas olahraga dianggap sukses mempersatukan dua dunia yang berbeda namun saling memperkaya.
📌 Rangkuman Keunggulan Desain Ini
Aspek | Penjelasan |
---|---|
Inspirasi Visual | Gradasi biru putih menggambarkan Danau Como yang tenang namun penuh energi visual. |
Kolaborator Seni | Golnaz Jebelli menghadirkan tekstur air dan kekuatan marmer melalui brushstroke yang halus. |
Eksklusivitas | Desain eksklusif oleh Didit dan diproduksi adidas resmi untuk Como 1907. |
Dampak Sosial | Semua keuntungan dari penjualan digunakan untuk proyek komunitas lokal Como. |
Strategi Merchandise | Jersey digunakan minimal dua musim agar tidak meningkatkan konsumsi berlebihan fans. |
🕒 Timeline dan Persiapan Peluncuran
- Awal Agustus 2025 – Jersey kandang musim 2025/26 diperkenalkan secara resmi oleh klub dan media sosial resminya.
- Periode Pre-order (mulai Oktober) – Fans bisa memesan reproduksi digital lukisan sebagai token kredit sebelum pembelian jersey fisik dimulai.
- Penjualan Umum – Dijual secara global dengan harga resmi €65, sesuai rentang pasar jersey resmi klub.
📌 Kesimpulan
Dengan rancangan jersey Como 1907 musim 2025/26, Didit Hediprasetyo menegaskan bahwa mode dan olahraga bisa disatukan secara harmonis. Ia menyuntikkan nilai estetika tinggi dan citra seni ke dalam atribut olahraga yang biasanya sekadar fungsional. Proyek ini bukan hanya soal tampilan visual yang memukau, melainkan juga tentang tanggung jawab sosial dan hubungan berkelanjutan antara klub dan komunitas pendukungnya. Bagi Indonesia, prestasi ini menandai tonggak baru kehadiran desainar lokal di panggung internasional.