Puan Maharani Kenakan Kebaya Hijau Lime & Selendang Merah Bermakna di Sidang Tahunan MPR 2025
Ketua DPR RI, Puan Maharani, mencuri perhatian publik saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan. Ia tampil anggun dengan balutan kebaya hijau lime bermotif bunga Hokokai, dipadu selendang merah yang sarat makna perjuangan. Acara ini merupakan bagian penting dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Warna & Simbolisme
- Kebaya Hijau Lime: Dipilih karena tampil modern namun tetap mengandung kesan resmi. Warna ini menyiratkan semangat segar dan optimisme di momentum bersejarah.
- Motif Bunga Hokokai & Parang: Mengandung jejak sejarah kolonial Jepang, namun kini menjadi simbol kearifan lokal dan ketahanan budaya Indonesia.
- Selendang Merah: Melambangkan semangat antipenjajahan dan nilai perjuangan yang menjadi roh peringatan kemerdekaan.
Kain Bawah: Kehalusan Tradisi
Paduan kebaya dilengkapi dengan kain batik tulis asal Pekalongan, terbuat dari sutra ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Kombinasi kain mewah dan motif tradisional mempertegas pesan budaya sekaligus fleksibilitas estetika dalam pakaian formal politik.
Momentum dan Kehadiran Tokoh
Sidang yang berlangsung Jumat pagi itu juga dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, sejumlah menteri Kabinet, serta deretan tokoh nasional seperti SBY, Joko Widodo, dan beberapa wakil presiden sebelumnya. Puan juga akan memimpin rapat paripurna DPR dan menyampaikan pidato kenegaraan usai agenda sidang.
Tabel Inti Penampilan & Simbol
Elemen | Detail |
---|---|
Baju | Kebaya warna hijau lime dengan motif bunga Hokokai |
Aksesori | Selendang merah (simbol perjuangan), kain batik tulis Sutra ATBM dari Pekalongan |
Simbolisme Busana | Optimisme, semangat anti penjajahan, dan penghormatan budaya |
Konteks | Sidang Tahunan MPR RI & Sidang Bersama DPR-DPD tahun 2025 |
Kesimpulan Visual | Elegan, penuh makna historis, merayakan HUT ke-80 RI |
Kesimpulan
Penampilan Puan Maharani tak sekadar tentang fashion, melainkan budaya, sejarah, dan politik menyatu dalam satu tampilan berkelas. Kebaya hijau lime dan selendang merah bukan pilihan estetis semata, namun juga narasi visual yang memaknai identitas nasional dan semangat kemerdekaan.