NewsWorld

Kamboja Akan Mencalonkan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian

Pemerintah Kamboja secara resmi mengumumkan niatnya untuk mencalonkan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian. Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Kepala Negosiasi Perdagangan Kamboja, Sun Chanthol, pada Jumat, 1 Agustus 2025 di Phnom Penh.

Trump dianggap berperan besar dalam memecah kebuntuan konflik bersenjata perbatasan antara Kamboja dan Thailand yang menelan puluhan korban. Menurut Chanthol, tanpa intervensi Trump melalui tekanan diplomatik dan komunikasi langsung, gencatan senjata kemungkinan tidak akan tercapai.

Langkah Trump sebagai Penengah Konflik

Konflik perbatasan Kamboja-Thailand pecah pada 24 Juli 2025 dan berlangsung selama lima hari. Dalam periode tersebut, sedikitnya 43 orang tewas dan lebih dari 300.000 orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Presiden Trump melakukan intervensi diplomatik dengan memfasilitasi perundingan di Kuala Lumpur, bekerja sama dengan Malaysia. Tekanan dari Amerika Serikat juga diberikan melalui jalur perdagangan. Trump menegaskan AS akan menunda kesepakatan dagang dengan kedua negara selama konflik masih berlangsung.

Penghargaan Damai dan Dampak Ekonomi

Sun Chanthol menegaskan bahwa nominasi Nobel ini diberikan bukan hanya karena keberhasilan Trump menghentikan konflik, tetapi juga karena dampak positif terhadap ekonomi Kamboja. Trump menurunkan tarif impor produk garment dan alas kaki Kamboja di AS dari 36% menjadi 19%, yang menyelamatkan ribuan lapangan kerja.

Bagi Kamboja, intervensi ini dianggap sebagai langkah yang menggabungkan kepentingan ekonomi dan diplomasi. Stabilitas kawasan Asia Tenggara pun semakin terjaga setelah gencatan senjata resmi diteken.

Kontroversi Nominasi Nobel Perdamaian

Meskipun banyak yang mendukung, pencalonan Trump menuai pro dan kontra. Sejumlah pengamat internasional menilai kemenangan ini lebih didorong oleh leverage perdagangan AS daripada diplomasi kemanusiaan murni.

Sementara itu, Komite Nobel Norwegia belum memberikan konfirmasi resmi terkait penerimaan nominasi ini. Namun, langkah Kamboja jelas menjadi strategi diplomasi publik yang mengangkat kembali citra Trump sebagai peacemaker.

Kesimpulan

Kamboja berniat menominasikan Donald Trump untuk Nobel Perdamaian atas perannya menghentikan konflik perbatasan dengan Thailand. Intervensi diplomatik yang dikombinasikan dengan tekanan ekonomi menjadi faktor kunci tercapainya gencatan senjata.

Meski kontroversial, langkah ini menunjukkan bahwa Trump tetap memiliki pengaruh signifikan dalam diplomasi internasional dan penyelesaian konflik di kawasan Asia Tenggara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *