Pemimpin BRICS Kompak Kutuk Serangan ke Iran dan Gaza
RIO DE JANEIRO, 7 Juli 2025 — Di tengah berlangsungnya KTT BRICS ke-17, para pemimpin dari 11 negara anggota termasuk China, India, dan Brasil secara tegas mengecam aksi militer terhadap Iran — baik serangan terhadap fasilitas nuklir maupun infrastruktur sipil — dan juga menyerukan penghentian serangan militer di Gaza, menekankan perlunya gencatan senjata segera .
🕊️ Pernyataan Resmi BRICS
- Dalam joint declaration, BRICS menyebut serangan ke Iran sebagai pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB. Mereka juga menyerukan penarikan pasukan Israel dari wilayah pendudukan serta penghentian operasi militer di Gaza.
- Meski mengutuk eskalasi di Timur Tengah, para pemimpin memilih tidak menyebut secara langsung siapa pihak pelakunya, dengan fokus pada kerangka hukum internasional, bukan tuduhan personal .
🌐 Latar Belakang & Konteks
- KTT BRICS digelar di Rio de Janeiro, di tengah tekanan geopolitik global. Isu ini disorot karena absennya kepala negara besar, seperti Presiden Xi Jinping (China) dan Putin (Rusia) yang mengikuti secara virtual.
- Serangan terhadap Iran terjadi pada pertengahan Juni 2025, menarget fasilitas nuklir dan infrastruktur sipil, memicu protes internasional karena ditafsirkan sebagai ancaman stabilitas regional.
🌓 Dampak Deklarasi BRICS
- Dengan menyelaraskan posisi terhadap konflik di Iran dan Gaza, BRICS menegaskan dirinya sebagai blok negara berkembang yang menuntut kedaulatan hukum internasional dan diplomasi konstruktif.
- Pernyataan ini juga mendesak reformasi institusi global, seperti PBB dan Dewan Keamanan, agar lebih responsif terhadap keresahan Global South.
✅ Kesimpulan
Para pemimpin BRICS di Rio menyerukan penghentian serangan ke Iran dan Gaza, menggarisbawahi perlunya pemulihan aturan hukum global dan diplomasi damai. Pernyataan kolektif ini memperlihatkan sikap baru dari negara berkembang yang menuntut keseimbangan kekuasaan internasional.