Entertainment

Satu Juta Robot di Gudang Amazon, Pekerja Manusia Terancam?

Amazon kini telah menggunakan lebih dari 1 juta unit robot di gudang-gudangnya—hampir menyamai jumlah karyawan manusia, yakni sekitar 1,56 juta orang secara global.


🏭 Tren Otomasi di Gudang

  • Robot-robot seperti Vulcan, Proteus, dan sistem AI generatif “DeepFleet” berperan dalam menyortir, mengambil barang, serta mengangkut paket, membantu 75% pengiriman Amazon di seluruh dunia.
  • Rata-rata pegawai per fasilitas turun drastis menjadi sekitar 670—angka terendah sejak 16 tahun terakhir—seiring peningkatan produktivitas dari 175 paket per tahun (2015) menjadi ±3.870 paket per pegawai (2024).

đź’¬ Respons Amazon & Kekhawatiran Pekerja

  • Amazon menekankan bahwa robot bekerja berdampingan dengan manusia dan menciptakan peran baru seperti teknisi robotik dan manajer sistem.
  • Sejak 2019, lebih dari 700.000 karyawan telah mengikuti pelatihan mekatronik dan robotik untuk mengisi posisi baru.
  • Namun, praktik ini menuai kritik karena dianggap menjadi cara efisien mengurangi jumlah pegawai—bahkan laporan menyebut dampak otomatisasi signifikan di pusat-pusat penyortiran.

⚖️ Dampak & Tantangan

IsuPenjelasan
Efisiensi vs PengangguranOtomasi meningkatkan kecepatan dan menurunkan biaya—tetapi jumlah pekerja ringan terus menurun.
Risiko Jangka PanjangKekhawatiran muncul karena tenaga kerja manusia mungkin terus berkurang secara signifikan dalam beberapa tahun.
Pengembangan KeterampilanProgram pelatihan dibutuhkan agar pekerja bisa beralih ke posisi teknis yang ditawarkan perusahaan.

đź”§ Langkah Berikutnya

  1. Evaluasi kembali strategi automasi — penting agar keseimbangan manusia & mesin tetap terjaga.
  2. Perluas dan sesuaikan pelatihan — melibatkan retraining berbasis permintaan lokal.
  3. Aturan dan advokasi pekerja — perlindungan hak pekerja perlu diperkuat merespons ekspansi robot.

➡️ Kesimpulan
Amazon telah mencapai tonggak penting dengan 1 juta robot di gudang—menandakan revolusi logistik global. Otomasi memberi efisiensi tinggi, tetapi juga menimbulkan tantangan ketenagakerjaan. Masa depan tenaga kerja bergantung pada sejauh mana Amazon dan pembuat kebijakan memastikan transisi ini berjalan adil dan inklusif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *