NewsPoliticsWorld

Teman Kuliah UGM Tegaskan Ijazah Jokowi Asli: “Kami Saksi Hidup”

Sejumlah alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 menyampaikan kesaksian tegas bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar menempuh pendidikan dan memperoleh ijazah resmi dari fakultas tersebut. Pernyataan ini sekaligus membantah tudingan tentang ijazah Jokowi yang dinilai palsu oleh sebagian kalangan.

Di acara reuni ke-45 angkatan 1980 yang berlangsung di Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (26/7), sejumlah teman kuliah Jokowi berbagi kisah nyata sebagai “saksi hidup” masa kuliah bersama sang presiden.


Rekan Angkatan Siap Bersaksi

Mustoha Iskandar, rekan seangkatan Jokowi, menegaskan bahwa kehadiran banyak teman seangkatan menjadi bukti kuat keaslian ijazah. Meski Mustoha tidak secara langsung melihat ijazah tersebut, ia yakin bahwa semua aktivitas akademik Jokowi — dari kelas hingga praktik lapangan — menunjukkan bahwa Jokowi memang lahir sebagai alumni sah UGM.

Heri Tribasuki juga menambahkan dengan nada penuh keyakinan, “Asli, demi Allah, ijazahnya asli, saya saksi hidup.” Dia menunjukkan kenangan kuliah bersama seperti praktek lapangan di Cilacap, Ngawi, dan Gunung Slamet yang membuktikan eksistensi studi Jokowi.

Jokowi Hadir Langsung Klarifikasi di Reuni

Presiden Jokowi turut hadir dalam reuni tersebut dan menyampaikan sambutan berdurasi sekitar sebelas menit. Ia menjelaskan bahwa semua tudingan soal ijazah, skripsi, maupun KKN-nya telah mendapat klarifikasi secara resmi dari pihak UGM, termasuk Rektor Ova Emilia dan Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, yang menyatakan ijazahnya sah dan asli.

Jokowi juga menegaskan bahwa proses akademiknya dilakukan oleh dosen penguji yang nyata: Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro sebagai pembimbing skripsi dan Ir. T. Baharuddin serta Ir. Sofian Warsito sebagai penguji.


Latar Belakang Isu Ijazah Jokowi

Tudingan soal ijazah palsu mulai mencuat kembali pada tahun ini, mencuatkan polemik yang sebelumnya muncul sejak 2022. Beberapa pihak, seperti TPUA, Rismon Sianipar, dan Roy Suryo, mempertanyakan format dan elemen visual dalam ijazah Jokowi yang diklaim tidak sesuai standar UGM era 1980-an.

Polri telah menghentikan penyelidikan pada Mei 2025 setelah memastikan keaslian ijazah berdasarkan hasil verifikasi internal, dan menyimpulkan tidak ada tindak pidana terkait dugaan ijazah palsu tersebut.


Reaksi Publik dan Politik

Wakil Ketua Umum Projo, Freddy Damanik, menyebut hadirnya Jokowi di reuni UGM selayaknya semakin menutup narasi negatif tentang ijazah tersebut. Menurutnya, kehadiran langsung di hadapan saksi-saksi nyata adalah langkah tepat untuk membungkam kabar miring.

Sementara itu, teman kuliah Jokowi menyatakan bahwa pihak kepolisian telah memanggil puluhan rekannya untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Mereka mengaku siap memberikan kesaksian di pengadilan bila diperlukan sebagai bagian dari proses hukum.


Relevansi Kesaksian Saksi Hidup

Kesaksian warga seangkatan menjadi bukti primer yang kuat. Mustoha menyatakan bahwa ia dan teman-temannya sudah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya dan mengklaim berkas saksi mereka telah disiapkan secara lengkap, bahkan jika diperlukan untuk persidangan.

Heri Tribasuki menambahkan komitmennya untuk hadir bila dipanggil sebagai saksi resmi. Pernyataan mereka menegaskan bahwa klaim palsu tentang ijazah Jokowi seharusnya tidak lagi terjadi jika ada bukti saksi kehidupan kampus secara nyata.


Kesimpulan

Isu soal keaslian ijazah Presiden Jokowi tetap menjadi sorotan politik nasional. Namun, kehadiran langsung Jokowi di reuni besar UGM dan kesahkan dari teman angkatannya menghindarkan polemik dari sekadar rumor. Para saksi hidup menegaskan bahwa Jokowi benar-benar menjalani pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM dan ijazahnya sah secara administratif.

Dengan klarifikasi resmi dari UGM dan bukti empirik dari rekan kuliah, keaslian ijazah Jokowi kini punya basis data saksi yang kuat—membuat narasi soal ijazah palsu semakin surut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *