Israel Siapkan Operasi Besar-Besaran untuk Ambil Alih Gaza City
Israel telah menyetujui rencana strategis untuk mengambil alih Gaza City melalui operasi militer berskala besar. Keputusan ini diambil dalam pertemuan kabinet keamanan yang berlangsung maraton menandai eskalasi nyata dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun.

Lima Tujuan Operasi yang Disetujui
Rencana militer ini mencakup lima garis besar tujuan utama:
- Melucuti senjata Hamas
- Membebaskan seluruh sandera Israel
- Mendemiliterisasi zona konflik
- Menetapkan kendali keamanan Israel atas Gaza
- Mendirikan pemerintahan sipil baru yang netral, tanpa afiliasi dengan Hamas atau Otoritas Palestina
Tantangan Internal Meski Disetujui
Meski rencana disetujui, terdapat perbedaan tajam antara kabinet dan militer profesional. Kepala Staf Militer Eyal Zamir secara terbuka menentang rencana pendudukan penuh, menyuarakan kekhawatiran terhadap risiko sandera dan beban militer yang terlalu besar. Namun, tekanan politik mengalahkan taktik militer konvensional yang diajukan.
Kecaman di Tingkat Global
- PBB: Sekretaris Hak Asasi Manusia Volker Türk mengecam rencana ini, menyatakan bahwa upaya pendudukan sepenuhnya melanggar hukum internasional dan untuk menghormati keputusan ICJ®, serta bisa memperparah penderitaan dan kekerasan terhadap warga sipil.
- Eropa Barat:
- Jerman: Kanselir Friedrich Merz menyetop ekspor senjata ke Israel dan mengutuk pendekatan militer sebagai anti-humanitarian.
- Australia, Inggris, Jerman, Italia, dan Selandia Baru: Bersama Menteri Luar Negeri PBB, mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam tindakan Israel, dan menyerukan solusi dua negara serta akses kemanusiaan segera.
Risiko Operasional
Analisis militer memperingatkan bahwa pendudukan Gaza secara penuh bisa menyalakan perlawanan gerilya lebih luas, sulit dikendalikan oleh militer Israel dan berpotensi menghambat negosiasi sandera.
Ringkasan Poin Utama
Komponen | Penjelasan |
---|---|
Tujuan Operasi | Disarming Hamas, release hostages, demilitarization, Israeli control, civilian govt |
Perdebatan Internal | Otoritas militer anti-pendudukan penuh; politisi mendesak pendudukan |
Tanggapan Internasional | Tegas kecam dari PBB, Eropa hingga sekutu tradisional Israel |
Risiko Strategis | Gerakan perlawanan ekstrem, tanggungan militer dan akselerasi konflik |
Kesimpulan
Israel kini bergerak ke fase berikutnya dalam konflik Gaza dengan menyetujui rencana pendudukan Gaza City. Kendati dianggap strategis secara politis, langkah ini memicu kecaman luas atas potensi pelanggaran hukum dan krisis kemanusiaan. Perdebatan internal menyuarakan kekhawatiran legitimitas, sementara dunia internasional mendesak solusi damai dan berbasis hak asasi.